Upgrade Performa Yamaha V-Ixion Tanpa Bore-Up
MotoBike - Afandi dari bengkel AFMOS (Afandi Motor Sport) tak pernah terlewat ikut latihan bersama dan fun race
yang diadakan sebuah komunitas dunia maya, yang berlangsung di sirkuit
Sentul, Jabar. Terakhir Kamis 16 Mei lalu, salah satu yang diturunkan
Yamaha V-Ixion hitam milik Yoga ini.
Kendati bersifat fun, namun kompetisi tetap lah ada. Makanya butuh besutan yang lebih ngacir dibanding
standarnya. “Tapi ini speknya tak terlalu berat, karena aslinya untuk
harian,” papar Afandi, yang memang spesialis V-Ixion ini.
“Namun tetap berjaban loh dengan korekan bengkel lain, oh iya di straight Sentul bisa tembus 150 km/jam!” bangga pebengkel yang beralamat di Jl. Ciledug Raya No. 58B, Petukangan Utara, Jaksel. Kalau standar cuma sekitar 120 km/jam. Memang diapain saja ya?
Cylinder & Cylinder Head
“Cylinder head di-porting & polish,”
terang Afandi. Tujuannya agar saluran menuju ruang bakar lebih lancar,
sehingga pasokan lebih maksimal. Gampangnya seperti main perosotan, jika
lintasan lurus dan licin pastinya lebih kencang kan?
Masih berhubungan dengan ruang bakar, rasio kompresi dipadatkan dengan memapas cylinder
sebanyak 0,5 mm. Sehingga ledakan proses pembakaran akan lebih dahsyat,
namun menuntut bensin yang tahan tekanan tinggi, atau punya oktan
tinggi.
Kem
Makin dahsyat saat pasokan bensin makin banyak, setelah kem Faito dipasang menggusur aslinya. “Lift
lebih tinggi dibanding standar,” lanjut pebengkel yang buka jam 2 siang
sampai tengah malam ini. Konsekuensinya wajib sedikit mencoak piston
agar enggak benturan dengan klep. Per klepnya pakai keluaran TK.
Filter Udara
Setelah bensin, giliran
udara diperhatikan. Saringan pakai yang berhambatan rendah dari produk
GP filter. Nah untuk menambah debit udara, dipasang Air Injection (AI),
berupa pembocor udara ke intake manifold.
Pengapian
Sektor pengapian seperti
biasa, Afandi memadukan koil Tiger Revo dengan busi iridium. Menurutnya
perpaduan ini menghasilkan api yang besar, sehingga pembakaran optimal.
Knalpot
Saluran gas buang tetap andalkan standarnya, biar plong silencer-nya dibobok. Memang suara sedikit lebih keras, namun dengan adanya glasswool jadi terdengar empuk dan bulat.
Setingan & Hasil
Dengan ubahan di atas, menuntut pasokan bensin lebih banyak. Dengan FI diagnostic tool Yamaha,
setingan CO diset hingga +30 atau mentok. Saat dibaca AFR-nya memang
sudah ideal, hanya di 6.500-7.500 rpm masih sedikit kekeringan. Kalau
mau meratakan butuh piggyback tuh!
Selain AFR, dengan dynamometer Dynojet
milik Aerospeed 74 di Jl. H. Nawi No. 74, Jaksel performa V-Ixion ini
juga diukur. Sebagai parameter tentu V-Ixion standar yang terbaca 13,27
dk/8.500 rpm dan torsi 8,73 ft-lbs atau 11,84 Nm/7.400 rpm.
Nah garapan Afandi yang
menghabiskan dana sekitar Rp 2 juta ini, tercatat tenaga 14,6 dk/8.900
rpm. Torsi 9,45 ft-lbs atau 12,81 Nm/7.300 rpm. Ada kenaikan tenaga 1,33
dk dan torsi 0,97 Nm.
Comments
Post a Comment